LAPORAN PRAKIKUM
PRAKTIKUM EKOLOGI
TUMBUHAN
“PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN”
OLEH :
Roviah
F1071141008
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pertumbuhan didefenisikan sebagai
pertumbuhan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi.
Secara umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organisme multisel
tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam
bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk
sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan
berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa
dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan
adalah penyesuaian diri antara genetik dan lingkungan (Mukherji and Ghosh,
2002).
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut
kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/
dorman yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu faktor iklim (Amanina, 2009).
B. Rumusan
masalah
Bagaimana
hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor
iklim terhadap pertumbuhan tanaman.
BAB II
KAJIAN TEORI
Iklim
merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Iklim
memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dapat
dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan produksi tanaman
mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran matahari, karbondioksida
dan air secara efisien .Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Apabila tanaman ditanam diluar daerah iklimnya, maka produktivitasnya
seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan (Nasution, 2009).
Suhu optimum
untuk aktivitas metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman,
populasi dan individu dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat
perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang berbeda. Suhu dan hujan rata-rata
bulanan maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami
berdasarkan peta vegetasi De-Canddle. Vegetasi yang hidup secara alami
menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan hujan efektif (Fitter dan Hay,
1991).
Tiap jenis tanaman maupun populasi
harus menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya. Dalam suatu luasan
geografis akan terdapat bertahun-tahun yang mempunyai kenaikkan atau penurunan
suhu diluar batas normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan mempengaruhi
fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Michael, 1997).
Tinggi rendah suhu menjadi salah
satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan
hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat
celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang
dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti. Suhu optimum untuk aktivitas
metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu
dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan
suhu optimum yang berbeda (Manan, 1979). Suhu dan hujan rata-rata bulanan
maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta
vegetasi De-Canddle. Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan
iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan
hujan efektif (Hanum, 2009).
Tiap jenis tanaman maupun populasi
harus menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya. Dalam suatu luasan
geografis akan terdapat bertahun-tahun yang mempunyai kenaikkan atau penurunan
suhu diluar batas normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan mempengaruhi
fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Guslim, 2009).
Kadar air dalam udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab
menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah
serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.
Sinar matahari sangat dibutuhkan
oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).
Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan (Amanina, 2009).
BAB III
METOTOLOGI
A.
Tempat Dan
Waktu
Waktu : 2-28 oktober
2016
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak.
B.
Alat dan bahan
Alat : pot atau polibeg yang sudah di tanamin anakan kacang hijau, alat
pengukur sushu udara, suhu tanah, cahaya kelembaban, curah hujan, meteran dan
ovum
Bahan : anakan kacang hijau yang sudah berumur satu minggu
C.
Cara kerja
1.
Disiapkan 10 plot yang telah di isi anakan kacang
hijau berumur 1 minggu
2.
lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang
sama
3.
Di tempatkan 5 plot di lapangan terbuka dan 5 plot
lainnya di dalam lingkunagan hutan
(naungan)
4.
Dilakuakan pengukuran terhadap suhu udara, tanah,
kelembaban cahaya dan curah hujan pada kedua tempat setiap hari
5.
diukur tinggi tenaman di lakukan setiap minggu dan
hitunglah pertambahan tumbuhan tinggi tanaman tiap minggu
6.
di hitung rata-rata faktor iklim mingguan berdasarkan data
temperatur udara dan tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan
7.
pengamatan di lakukan sampai tahap tahap generatif
(kira-kira 7-8 minggu
8.
lakukan perhitungan statistik pengaruh iklim terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau dan bandingkan pertumbuhan tanaman di kedua
tempat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil pengamatan
Tabel 1.
Pengamatan fisiko kimia dilapangan dengan naungan
Ming
|
Suhu
tanah
|
Suhu
udara
|
Kelembaban
(%)
|
Curah
hujan
|
evaporasi
|
dry
|
wet
|
|||||||
gu
ke
|
L
|
N
|
L
|
N
|
L
|
N
|
L
|
N
|
L
|
N
|
L
|
N
|
L
|
N
|
1
|
31
|
28
|
30
|
29
|
84.41
|
93.1
|
2.18
|
1.74
|
4.42
|
1.54
|
21.71
|
25
|
25.71
|
26.85
|
2
|
31
|
29
|
30
|
29
|
86.53
|
91
|
2.7
|
1.83
|
2.3
|
3.17
|
21.85
|
22.85
|
25.25
|
25
|
3
|
33
|
28
|
30
|
29
|
80.2
|
93.9
|
2.9
|
1.45
|
2.66
|
2.8
|
22
|
24.42
|
27.42
|
26
|
4
|
30
|
29
|
32
|
29
|
86
|
89.7
|
1.7
|
1.21
|
2.1
|
2.67
|
23.85
|
22.42
|
27.71
|
25
|
jumlah
|
125
|
114
|
122
|
116
|
337.14
|
367.7
|
9.48
|
6.23
|
11.48
|
10.18
|
99.41
|
96.84
|
107.69
|
100.7
|
Rata-rata
|
31.25
|
28.5
|
30.5
|
29
|
84.28
|
91.92
|
2.37
|
1.55
|
2.87
|
2.54
|
24.85
|
24.21
|
26.92
|
25.17
|
Tabel 2.
Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman
Minggu ke-
|
Naungan
|
lapangan
|
Jumlah
|
rata-rata
|
1
|
12,26
|
9,38
|
22,64
|
14,76
|
2
|
11,29
|
12,36
|
29,65
|
17,7667
|
3
|
17,34
|
13,36
|
31,7
|
20,8
|
4
|
18,42
|
15,92
|
35,34
|
23,2267
|
Jumlah
|
59,31
|
51,02
|
119,33
|
76,55334
|
Rata2
|
14,8275
|
12,755
|
29,8325
|
19,13834
|
B. Pembahasan
Praktikum berjudul Pengaruh Faktor Iklim Terhadap
Pertumbuhan Tanaman dengan tujuan pembelajaran
Untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan
tanaman.
Pada praktikum di dapat hasil pengamatan fisiko
kimia di lapangan dan naungan dengan pengamatan selama 4 minggu dengan
pengamati suhu tanah, suhu udara, kelembaban, curah hujan, evaporasi, dry dan
wet dengan pengamatan di daerah lapangan dan naungan di dapat rata-rata
tertinggi pada daerah lapangan yang berturut-turut dari suhu tanah sampai wet
adalah (31,5), (30,5), (84,28),(84,28), (2,37), (2,87),(24,8),(26,9). Hanya
saja kelembaban pada daerah naungan lebih besar karna jarang terkena cahaya
matahari, begitu juga pada suhu tanah, suhu udara, curah hujan, evaporasi, dry
dan wet yang lebih tinggi di karnakan cahaya yag masuk lebih banyak jadi rata-rata
suhu lebih tinggi.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah
·
suhu : merupakan faktor lingkungan yang
penting bagi tumbuhan karena berhubungan dengan kemampuan melakukan
fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu
optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang
·
cahaya : Cahaya berperan penting dalam
proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis
berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh
terlalu banyak.
·
air : Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan
mineral. Air dan CO2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya fotosintesis.
Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel.
·
oksigen setiap makhluk hidup memerlukan
oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan
dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, biji-biji tidak
akan berkecambah tanpa adanya oksigen.
Pada
praktikum kali ini menggunakan biji kacang hijau (paseolus radiatus) karna biji kacang hijau lebih mudah tumbuh pada
berbagai media, dan termasuk dalam tanaman anual yaitu tanaman yang hidupnya
kurang dari 1 tahun.
·
Berikut
grafik dari rata-rata tinggi tanaman.

Pada pengamatan pada tabel tinggi
tanaman di dapat rata-rata pada naungan selam 4 minggu adalah
14,8275, sedangkan pada naungan di dapat 12,755. Dari data ini di dapat
kesimpulan bahwa pada pertumbuhan tanaman di lapangan lebih tinggi dari pada di
naungan itu di karnakan pada lapangan faktor cahaya sangat berpengaruh untuk
proses fotosintesis, sedangkan pada naungan proses fotosintesis tidak berjalan
di karnakan cahaya tidak masuk dengan maksimal. faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi tanaman adalah hormon seperti hormon giberlin yang berfungsi untuk : menyebabkan
tanaman berbunga sebelum waktunya, menyebabkan
tanaman tumbuh tinggi, memacu aktivitas kambium,
menghasilkan
buah yang tidak berbiji, membantu perkecambahan biji. kemudian
hormon auksin yaitu untuk pembentangan sel, pembelahan seldan perangsang
pembentukan buah dan bunga dan gas etilen Ada berbagai macam
fungsi gas etilen. Salah satunya interaksi gas etilen dengan auksin dapat
memacu pembungaan pada buah, misalnya mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan,
interaksi gas etilen dengan giberelin dapat mengatur perbandingan bunga jantan
dan betina.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hasil pengamatan fisiko kimia di lapangan dan
naungan dengan pengamatan selama 4 minggu dengan pengamati suhu tanah, suhu
udara, kelembaban, curah hujan, evaporasi, dry dan wet.sebagian besar rata-rata
tinggi adalh pada daerah lepangan di bandigkan pada daerah naungan hanya saja
pada daerah naungan mempunyai kelembaban yang tinngi. faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi adalah suhu, cahaya, air dan oksigen. Pada praktikum kali ini
menggunakan biji kacang hijau (paseolus
radiatus) karna biji kacang hijau lebih mudah tumbuh pada berbagai media,
dan termasuk dalam tanaman anual yaitu tanaman yang hidupnya kurang dari 1 tahun. Dari data ini di dapat kesimpulan
bahwa pada pertumbuhan tanaman di lapangan lebih tinggi dari pada di naungan
itu di karnakan pada lapangan faktor cahaya sangat berpengaruh untuk proses
fotosintesis. faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi tanaman adalah hormon
seperti hormon giberlin, auksin dan gas etilen.
B.
Saran
Sebaiknya pada saat pengamatan asisten
mendampingi agar di saat ada kesulitan di lapangan dapat di hindari.
DAFTAR PUSTAKA
Amanina. 2009. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan. http://moslem4life.blogspot.com/.Anonim. 2009. Laporan Fisiologi Tumbuhan. http://4m3one.wordpress.com/. Diakses 21 November 2016.
Guslim. 2007. Agroklimatologi.
Medan : USU press
Hanum, chairani.2009. Ekologi tanaman.
Medan : USU press,
Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002. Plant Fisiology. Tata Mc-Graw
Hill. New Delhi
Nasution, u. 2009. Ilmu Gulma Dalam
Sistem Pertanian Karet Sumatra Utara Dan Aceh. PT Gramedia : Jakarta
Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi
Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Michael, P. 1997. Metode
Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta : UI Press. Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar