Jumat, 30 September 2016






LAPORAN PRAKTIKUM ANAOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

“TEKANAN OSMOSIS CAIRAN SEL
DAN POTENSIAL AIR”


Nama             : Roviah
Nim                : F1071141008
Kelompok     : 3 tiga

       

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016




ABSTRAK
Praktikum kali ini berjudul “tekanan osmosis cairan sel dan potensisl air” dengan tujuan menghitung tekanan osmosis cairan sel dengan permasalahan apa yang di sebut denga difusi dan osmosis, bagaimana perbandingan antara sebelum dan sesudah di perlakuakan yaitu cara bandingkan berat kentang dengan literatur, dengan menggunakan alat mikroskop, pisau silet, pinset, tabung reaksi gelas objektif,dan penutup sedangkan bahan yang di gunakan yaitu daun Roe discolor yang mash segar , larutan sukrosa dengan konsentrasi 0,26, 0.24, 0.22, 0.20, 0.18, 0,16, 0.14 M. Praktikum tentang penghambatan tunas lateral dan dominansi tunas apikal dilaksanakan   pada hari selasa tanggal 26 April 2016, pukul 15.30 wib sampai selesai  di Laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak. Dengan pembahasan kentang mengandung sedikit di bandingkan pada konsentrasi sukrosa jadi larutan mengalir dari larutan ke dalam kentang sehingga mengalami kenaikan berat kentang dan tidak hanya beratnya testur juga menunjukkan bahwa sebelum keras karna kandungan airnya masih sedikit dan sesudahnya lembek karna suda banyak mengandung air. kecuali pada konsentrasi 0,7, mungkin ada kesalahan perhitungan atau perlakuan, percobaan Rhoe discolor pertama menggunakan konsentrasi 0.14 jumlah sel Peristiwa  plasmolisis  adalah yaitu  peristiwa  lepasnya membran sel dari dinding sel sebagai dampak dari hipertonisnya larutan diluar sel, sehingga  cairan  yang  berada di dalam sel keluar dari sel dan akibatnya tekanan turgor sel menjadi tidak  ada.
Kata kunci : Rhoe discolor, sukrosa, osmosis, mikroskop dan lembek
ABSTRACT
Practicum this time titled "osmotic pressure cell fluid and potensisl water" with the purpose of calculating the osmotic pressure liquid cell to the problems in what is referred premises diffusion and osmosis, how the comparison between before and after in namely how to compare the weight of potatoes with literature, using tools microscope, a razor blade, tweezers, glass test tubes objective, and cover while the materials are in use that Roe leaves discolor the fresh mash, sucrose solution with a concentration of 0.26, 0:24, 0:22, 0:20, 0:18, 0.16, 0:14 M. practicum on inhibition of lateral buds and shoots of apical dominance held on Tuesday April 26, 2016 at 15:30 pm until completion at the Laboratory of Biology Education, the Faculty of Education, University Tanjungpura Pontianak. With discussion potatoes contain slightly compared to the sucrose concentration of the solution so the solution is flowing into the potato so that the increased weight of the potatoes and not only weighs testur also shows that before hard because the water content is still small and mushy afterward because suda much water. except at concentrations of 0.7, there may be a miscalculation or treatment, discolor Rhoe first experiment using a 0:14 concentration cell count plasmolysis events are events that release of the cell membrane of the cell wall as a result of hipertonisnya solution outside the cell, so that the fluid which is in the cells out of cells and consequently cell turgor pressure becomes no.
Keywords: Rhoe discolor, sucrose, osmosis, microscopes and mushy
.

PENDAHULUAN
Latar belakang dari percobaan osmosis adalah  Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air (Volk, W. 1988)

      Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari selsel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba yang hidup di dalam kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat multiseluler, seperti pohon atau manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas. Meskipun demikian tiap sel hidup dari oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan, sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal dari darah (Campbell. 2002).
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya membrane plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam yaitu transporpasif dan transport aktif. Salah satu contoh dari transporpasif yaitu Osmosis. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan.Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.( Halliday dan Resnick. 1991)

Tujuan pada praktikum kali ini adalah  menghitung tekanan osmosis cairan sel
permasalahan yang di hadapi pada praktikum ini adalah permasalahan apa yang di sebut denga difusi dan osmosis, bagaimana perbandingan antara sebelum dan sesudah di perlakuakan yaitu cara bandingkan berat kentang dengan literatur

 Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
      
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :

             
          A                                                                      B
GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion) (Saktiono. 1989)
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate]. Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel(Yusuf.2008)
Plasmolisis
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat..Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

Transpor Pasif
TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi karena hanya menuruni gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis. Difusi yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan konsentrasi rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain. Sedangkan osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel (J.W. Kimbal. 1987).
Metodologi
Menggunakan alat mikroskop, pisau silet, pinset, tabung reaksi gelas objektif,dan penutup sedangkan bahan yang di gunakan yaitu daun Roe discolor yang mash segar , larutan sukrosa dengan konsentrasi 0,26, 0.24, 0.22, 0.20, 0.18, 0,16, 0.14 M.
Prosedur kerja pada praktikum ini pertama-tama siapkan 7 buah tabung reaksi dan kemudian diisi larutan glukosa atau sukrosa ke dalam tabung kira-kira 1/3 bagian, satu tabung reaksi untuk satu konsentrasi, kemudian sayaklah lapisan epidermis bewarna ungu dengan menggunakan pisau atau silet, usahakan menyayatnya hanya selapis sajapriksa dengan mikroskop apakah sayatan saudara cuku baikuntuk di gunakan, apabila cukup representatif, masukkan sayatan kedalam tabung reaksi dan catat waktu mulai perendaman, biarka sayatan dalam larutan selama 30 menit, setelah itu periksa sayatan epidermis tadi dari berbagai konsentrasi gula dengan mikroskop. Cari larutan gula dimana 50% dari jumlah sel epidermis tadi telh terplasmolisis, keadaan ini disebut insipien plasmolisis sel pada insipien plasmolisis memiliki potensial osmotik sama dengan potensial osmotik larutan yang digunakan, dan yang terakhir tentukan potensial osmotik sel pada insipien osmotik sel pada insipien plasmolisis.
Waktu dan tempat Praktikum tentang penghambatan tunas lateral dan dominansi tunas apikal dilaksanakan   pada hari selasa tanggal 26 April 2016, pukul 15.30 wib sampai selesai  di Laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak.
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tabel pegamatan kentang
Konsentrasi
Berat Kentang
Tekstur Kentang
sebelum
sesudah
sebelum
sesudah
0,1
2 gr
2,25 gr
keras
lembek
0,3
1,9 gr
1,92 gr
keras
lembek
0,5
2,04 gr
2,12 gr
keras
lembek
0,7
2 gr
1,83 gr
keras
lembek
Tabel 2. Tabel pengamatan Rhoe discolor (data kelas)
konsentrasi
jumlah sel
sebelum
sesudah
0.14
284
113
0.16
390
213
0.18
224
111
0.20
318
135
0.22
210
0
0.24
652
525
0.26
474
394
Pada praktikum pengamatan kentang di dapat hasil pengamatan dari konsentrasi 0,1 berat kentang yang di dapat sebelum adalah 2 gr berat kering sesudahnya adalah 2.25 gr dan tekstur sebelum adalah keras sedangkan setelah  di rendm dangan konsentrasi 0,1 berubah menjadi lembek, pada konsentrasi 0,3 berat kering sebelum adalah 1,9 gr berat kentang 1,92 gr denga tekstur sebelum keras, tekstur sesudah lembek, yang ke tiga pada konsentrasi 0,5 hasilnya berat kentang sebelum adalah 2.04 berat, kentang sesudah 2.12 dengan tekstur sebelum keras dan sesudahnya lembek. Yang terakhir pada pengamatan kentang mengguanakan konsentrasi 0,7 dengan berat kentang sebelum 2 gr dan sesudahnya 1,83 dengan tekstur sebelum keras dan yang sesudahnya lembek. dari data pengamatan kentang di atas dapat kita simpulkan dari perat sebelum dan sesudah mengalami kenaikan berat berarti terjadi tekanan osmosis pada cairan sel seperti pada literatur “Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit (Pratiwi 2006: 212).dan Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat (Anshory. 1984) dari literatur  menjelaskan pada kentang mengandung sedikit di bandingkan pada konsentrasi sukrosa jadi larutan mengalir dari larutan ke dalam kentang sehingga mengalami kenaikan berat kentang dan tidak hanya beratnya testur juga menunjukkan bahwa sebelum keras karna kandungan airnya  masih sedikit dan sesudahnya lembek karna suda banyak mengandung air. kecuali pada konsentrasi 0,7, mungkin ada kesalahan perhitungan atau perlakuan.
Pada percobaan Rhoe discolor pertama menggunakan konsentrasi 0.14 jumlah sel Peristiwa  plasmolisis  adalah yaitu  peristiwa  lepasnya membran sel dari dinding sel sebagai dampak dari hipertonisnya larutan diluar sel, sehingga  cairan  yang  berada di dalam sel keluar dari sel dan akibatnya tekanan turgor sel menjadi tidak  ada.  Menurut riki 2013, Akibat yang ditimbulkan  pada  plasmolisis   adalah  karena potensial air dalam sel lebih  tinggi  dari  luar  sel, sehingga air di luar sel bergerak ke dalam dinding sel  mendesak  atau mendorong membran  sel  yang  mengakibatkan  membran sel terlepas dari dinding sel. Larutan tersebut tidak dapat menembus membran sel karen memiliki ukuran yang lebih besar dari molekul air. Tanda – tanda yang terlihat pada sel yang mengalami plasmolisis ini adalah pudarnya warna yang ada di dalam sel dan mengerutnya pinggiran membran sel ke arah dalam. Menurut wikipedia 2013 . Apabila sel tumbuhan dimasukan kedalam  larutan  glukosa  terkonsentrasi  (hipertonik),  sel  tumbuhan akan  kehilangan  air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan pada percobaan 3 adalah Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit (Pratiwi 2006: 212).dan Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat (Anshory. 1984) dari literatur  menjelaskan pada kentang mengandung sedikit di bandingkan pada konsentrasi sukrosa jadi larutan mengalir dari larutan ke dalam kentang sehingga mengalami kenaikan berat kentang dan tidak hanya beratnya testur juga menunjukkan bahwa sebelum keras karna kandungan airnya masih sedikit dan sesudahnya lembek karna suda banyak mengandung air. kecuali pada konsentrasi 0,7, mungkin ada kesalahan perhitungan atau perlakuan. Pada percobaan Rhoe discolor pertama menggunakan konsentrasi 0.14 jumlah sel Peristiwa  plasmolisis  adalah yaitu  peristiwa  lepasnya membran sel dari dinding sel sebagai dampak dari hipertonisnya larutan diluar sel, sehingga  cairan  yang  berada di dalam sel keluar dari sel dan akibatnya tekanan turgor sel menjadi tidak  ada.
            Saran untuk paraktikum selanjutnya sebaiknya utuk praktikum selanjutnya lebih di perhatikan lagi dimana para praktikan harus kerja semua tanpa terkecuali.

DAFTAR REFERENSI
Anshory. 1984. Biologi umum. Genesa Exact: Bandung.
Campbell, NA. JB. Reece, LG. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
J.W. Kimbal. 1987. Biologi. Edisi 5 (terjemahan). Jakarta :Erlangga.
Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.
Riki. arya.2013. Laporan Plasmolisis.(online). (  http:// secuilmimpi. Blogspot. com/2013/10/laporan-plasmolisis.htm), diakses tanggal 29 mei 2016.
Saktiono. 1989. Biologi Umum. Jakarta: Gramedia
Halliday dan Resnick. 1991.  Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Volk, W. 1988. Mikrobiologi dasar. Jakarta: Erlangga.
Wikipedi.2013. Plasmolisis. (online ) http://id.wikipedia.org/wiki/Plasmolisis . diakses tanggal 29 mei 2016
Yusuf, E., T.A. Rachmanto dan R. Laksmono, 2008, Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih Dengan Menggunakan Membran Reverse Osmosis, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 1, No. 1, Hal : 6-15.



Lampiran
Perhitungan pengamatan kentang perhitungan massa sukrosa
1.       
2.   
3.   
4.   

Perhitungan pengamatan Rhoe discolor
1.     
2.   
3.   
4.   
5.   
6.   

Perhitungan % selisih perubahan  jumlah
Rumus :    x 100 %
a.  x100% =60,2 %
b.  x100% = 45,4 %
c.  x100% = 50,4 %
d.  x100% = 57,5 %
e.  x100%    = 100 %
f.  x100%  = 20,32 %
g.   x100% = 16, 8 %


Tidak ada komentar:

Posting Komentar